II. SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
A. Karakteristik Transaksi Perusahaan Dagang
Perusahaan
dagang merupakan jenis perusahaan yang berusaha mencari keuntungan dari manjual
barang dagangan. Di sekitar kita banyak sekali terdapat perusahaan dagang, contohnya
toko yang menjual peralatan listrik, supermarket, toko bahan bangunan, dan
lain-lain.
Karakteristik
perusahan dagang dapat dilihat dari beberapa sudut, diantaranya dilihat dari
aktivitasnya yakni membeli dan menjual barang dalam bentuk yang sama. Selain
itu juga melakukan transaksi yang serupa dilakukan oleh perusahaan jasa,
seperti transaksi pembayaran hutang, penerimaan pelunasan piutang, pembayaran
biaya dan sejenisnya yang dilakukan oleh perusahaan jasa juga dilakukan oleh
perusahaan dagang.
Dilihat
dari pengukuran laba bersihnya, secara konseptual perusahaan dagang adalah sama
dengan perusahaan jasa, di mana laba ataurugi bersih diperoleh dari matching antara pendapatan dan biaya.
Dalam perusahaan dagang, sumber utama pendapatan adalah dari penjualan barang
dagangan yang biasa disebut dengan pendapatan penjualan atau penjualan.
1. Skema Siklus Akuntansi
Seperti
pada Perusahaan Jasa, siklus akuntansi perusahaan dagang merupakan arus data
akuntansi sejak terjadinya transaksi sampai dengan dibuatnya laporan keuangan
adalah sebagai berikut:
Apabila diuraikan lebih lanjut siklus
Akuntansi tersebut di atas akan tediri dari kegiatan sebagai berikut:
Tahap Pencatatan:
1. Pembuatan atau penerimaan bukti untuk
transaksi-transaksi yang tejradi dalam perusahaan.
2. Pencatatan bukti transaksi
dalam jurnal.
3. Pemindahbukuan (posting) dari jurnal ke perkiraan yang
bersangkutan di buku besar.
Tahap Pengikhtisaran:
4. Pembuatan Neraca Saldo (Trial Balance) dari perkiraan-perkiraan di buku besar.
5. Pembuatan Neraca Lajur dan Ayat Jurnal
Penyesuaian (Adjusting Entries).
6. Penyusunan Laporan Keuangan.
7. Pembuatan Ayat Jurnal Penutupan (Closing Entries)
8. Pembuatan Neraca Saldo Penutupan (Post Closing Trial Balance)
9. Pembuatan Ayat Jurnal Balik (Reversing Entries)
B. Jurnal Khusus
Pada perusahaan dagang jurnal yang
digunakan tidak sama dengan pada perusahaan jasa, karena transaksi pada
perusahaan dagang relatif lebih banyak dan beragam.
Jurnal yang selama ini kita kenal adalah
apa yang disebut dengan jurnal umum. Apabila transaksi yang harus dicatat
jumlahnya banyak, penggunaan jurnal umum menjadi kurang efisien. Di samping itu
oleh karena banyak dari transaksi-transaksi yang diolah tadi merupakan
transaksi yang homogen, maka penggunaan jurnal yang khusus dirancang untuk
transak-transaksi yang sejenis ini, akan banyak menghemat waktu, tenaga dan
biaya.
Jumlah, tujuan dan bentuk dari
jurnal-jurnal khusus yang dipergunakan oleh perusahaan perdagangan sudah tentu
akan berbeda antara satu dengan yang lain, tergantung dari kebutuhan
perusahaan. Pada perusahaan-perusahaan yang berukuran sedang, jurnal khusus
yang paling sering dipakai untuk mencatat transaksi yang terjadi berulang-ulang
umumnya meliputi:
Jurnal
|
Mencatat Transaksi
|
Jurnal Penjualan (Sales Journal)
|
Penjualan secara kredit
|
Jurnal Penerimaan Kas (Cash
Receipts Journal)
|
Penerimaan uang kas dari segala sumber
|
Jurnal Pembelian (Purchases
Journal)
|
Pembelian barang dagangan dan barang-barang
lain secara kredit
|
Jurnal Pengeluaran Kas (Cash
Payments Journal)
|
Pengeluaran uang kas untuk segala tujuan
|
Jurnal Umum (General Journal)
|
Transaksi yang tidak bisa dicatat ke dalam
keempat jurnal khusus di atas
|
Penjualan
Penjualan
barang dagang secara tunai dicatat sebagai debit pada akun kas dan kredit pada
akun penjualan. Dalam praktek, biasanya penjualan secara tunai ini dicatat
dalam buku penerimaan kas.
Penjualan
barang dagang secara kredit dicatat sebagai debit pada akun piutang dagang dan
kredit pada akun penjualan.
Tanggal
|
Keterangan
|
Ref
|
Debit
|
Kredit
|
2005
Okt 11
|
Piutang Usaha
Penjualan
|
121
411
|
Rp 100.000,-
|
Rp 100.000,-
|
Untuk menghindarkan pencatatan yang
berulang-ulang atas transaksi penjualan secara kredit dapat digunakan sebuah
jurnal khusus, yaitu jurnal penjualan.
Setiap pencatatan ke dalam jurnal harus
didasarkan atas suatu dokumen yang merupakan bukti dari transaksi penjualan,
biasanya disebut dengan faktur penjualan. Salah satu contoh faktor penjualan
nampak seperti di bawah ini.
PD HENDRA
Jalan D. Tondano 19 Malang
Kepada yth. Malang,
2 Desember 2005
PD Garuda
Kompleks Pertokokan Sawojajar
Malang
Hormat kami,
Wijayanto
Kepala Bagian Penjualan
|
a. Jurnal Penjualan
Dalam perusahaan dagang jurnal penjualan
digunakan untuk mencatat transaksi penjual secara kredit.
Bentuk jurnal penjualan tergantung pada
kehendak perusahaan yang bersangkutan. Salah satu bentuk yang digunakan adalah
sebagai berikut:
Jurnal Penjualan Hal
:
Tanggal
|
Nomor Faktur
|
Debitur
|
Ref.
|
Jumlah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Contoh:
Misalnya
selama bulan Desember 2005 pada PD Hendra terjadi penjualan kredit sebagai
berikut:
2 November Penjualan
kepada PD Garuda Rp. 5.400.000,- faktur no. 415
3 November Penjualan
kepada Fa Umar Rp. 10.416.000,- faktur no. 416
5 November Penjualan
kepada Sejati & Co seharga Rp. 5.220.000,- faktur no. 417
9 November Penjualan
kepada CV Kekar Jaya seharga Rp. 9.580.000,- faktur no. 418
10 November Penjualan
kepada PD Rajin seharga Rp. 6.600.000,- faktur no. 419
17 November Penjualan
kepada Toko Matahari seharga Rp. 7.460.000,- faktur no. 420
23 November Penjualan
kepada PD Gerhana seharga Rp. 10.008.000,- faktur no. 421
26 November Penjualan
kepada CV Pamenang seharga Rp. 5.040.000,- faktur no. 422
27 November Penjualan
kepada Fa Umar seharga Rp. 11.632.000,- faktur no. 423
Pencatatan transaksi tersebut di atas dalam
jurnal penjualan adalah seperti berikut:
Jurnal Penjualan Hal
: 35
Tanggal
|
Nomor Faktur
|
Debitur
|
Ref.
|
Jumlah
|
2005
|
|
|
|
|
Nop 2
|
415
|
PD Garuda
|
Ö
|
5.400.000,-
|
3
|
416
|
Fa Umar
|
Ö
|
10.416.000,-
|
5
|
417
|
Sejati & Co
|
Ö
|
5.220.000,-
|
9
|
418
|
CV Kekar Jaya
|
Ö
|
9.580.000,-
|
10
|
419
|
PD Rajin
|
Ö
|
6.600.000,-
|
17
|
420
|
Toko Matahari
|
Ö
|
7.460.000,-
|
23
|
421
|
PD Gerhana
|
Ö
|
10.008.000,-
|
26
|
422
|
CV Pamenang
|
Ö
|
5.040.000,-
|
27
|
423
|
Fa Umar
|
Ö
|
11.632.000,-
|
|
|
|
|
77.560.000,-
|
Pertanyaan:
1. Jelaskan kegunaan jurnal penjualan!
2. Jelaskan apakah
transaksi-transaksi penjualan berikut ini akan dicatat dalam jurnal penjualan:
a. Penjualan barang dagang
secara tunai.
b. Penjualan tanah kosong yang
dimiliki dan tidak terpakai oleh perusahaan.
3. Jelaskan yang dimaksud dengan
Faktur Penjualan!
lengkap informasinya, makasih gan.
BalasHapusSemoga info ini bermanfaat juga, memang banyak orang yang ingin sukses udaha dagang nya tanpa dibarengi dengan kualitas produk & pelayanan yang dijualnya. Bagaimana bisa? Karena yang namanya cara dagang memang perlu adanya peningkatan kualitas barang dagangannya. Tak perlu melakukan hal yang repot seperti belajar bisnis atau kursus online, seperti wanita yang ingin belajar materi dalam hal kecantikan (tata rias) di tempat penghasil bahan-bahan maklon kosmetik aman tidak berbahaya. Umumnya orang dagang sudah punya banyak pengalaman sebagai usaha nyata (lahir) nya, tapi terkadang masih kurang mengerti ilmu pelarisan seperti dalam usaha batin nya. Maka dari itu silakan coba mengimbangi dengan sarana batin, seperti menggunakan sarana pelarisan. Banyak orang yang bilang sebaiknya memang usaha nyata (lahiriah) dengan usaha batiniahnya harus seimbang. Berbicara masalah pelarisan dagang, ada yang pernah menyarankan menggunakan sebuah JIMAT yang katanya AMPUH. Informasi selengkapnya
saya peroleh dari DISINI>> JIMAT PELARISAN
Semoga bermanfaat.